Polda Kalsel Awasi Penyelidikan TIM Ahli Ambruknya Jembatan Mandastana 

SUAKA – BANJARMASIN. Ambruknya bangunan jembatan Mandastana yang membentang Sungai Alalak, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-72 Kamis (17/08/2017) sekira pukul 11:25 Wita, berlokasi di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan menjadi perhatian serius Kapolda Kalsel dan melalui tim dari Krimsus Polda Kalsel hingga mereka diperintahkan untuk terjunkan ke TKP.

“Jembatan yang membentang di Sungai Alalak itu menghubungkan 4 desa yakni Desa Tanipah, Desa Tatah Layung, Desa Sungai Ramania dan Desa Antasan Sagera dengam jumlah penduduk lebih dari 2.000 jiwa itu akan kami tindaklanjuti, apabila setelah ada hasil dari tim ahli jasa kontruksi,” ungkap Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana dengan wartawan, disela-sela jumpa pers di ruang Bayangkari Mapolda Kalsel Banjarmasin, Senin (21/08/2017).

Selanjutnya Kapolda Kalsel memaparkan, jembatan yang baru berumur kurang dari dua tahun itu menggunakan Dana DAK APBN- P yang nilai proyeknya lebih dari Rp17,4 miliar yang dikerjakan oleh PT Citra Bakumpai Putra itu, akan terus terpantau dan semoga pihak tim ahli nya segera menyelidiki penyebab ambruknya jembatan tersebut.

Sementara ini, akbiat dari ambruknya bangunan jembatan tersebut berdampak akses jalan menuju 4 desa terhambat, sehingga masyarakat sekarang menggunakan perahu karet untuk menyeberang dalam beraktifitas sehari–hari, begitu juga dengan para pelajar, mereka pergi ke sekolah yang berada di Desa Bangkit Baru terpaksa menyeberang lewat perahu karet yang disediakan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Kuala.

Kapolda juga menyampaikan agar masyarakat bersabar tentang hasil penyebab ambruknya bangunan jembatan itu, sebab saat ini dari tim ahli masih menganalisanya. “Kami akan publikasikan dan serius mengawasi serta menindaklanjuti kasus ini ” tegasnya.

Baca Juga:  Sawah Retak di Desa Rantau Bakula, LSM Minta ESDM Serius Tindak Lanjuti

Secara terpisah Kepala BP2JN Wilayah XI,  Ir Sugiyartanto MT mengatakan, timnya sudah turun ke lapangan. Dan hasil dari penelitian sedang dibawa ke Dirjen Pekerjaan Umum di Jakarta. Namun dia tak mau mengungkapkan hasil penelitan yang sudah dilakukan pihaknya itu.

Menurut dia,  pihaknya sudah meminta kepada Pemeritah Kabupaten Batola untuk melakukan penelitian struktur tanah di bawah jembatan yang ambruk tersebut. “hasilnya kami sampaikan ke Jakarta,” ujarnya kepada wartawan.

Selanjutnya Sugiyartanto menyampaikan,  pihaknya tidak bisa menyimpulkan hasilnya dari penelitiannya, karena akan ditelaah kembali oleh Dirjen Pekerjaan Umum, kata.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pemantauan BP2JN Wilayah XI Reno Ginto menambahkan, ada beberapa hal yang diambil kesimpulan setelah adanya rapat dan pertemuan dengan Dinas PUPR serta Konsultan Perencana CV Setia Jasa Utama, Kontraktor Pelaksana PT Citra Bakumpai Abadi, dan Konsultan Pengawasnya CV Dian Mitra Treknika.

Di mana tutur Reno Ginto, Balai Jalan akan melakukan investigasi penyelidikan tanah dengan bor mesin dekat amblasnya tiang atau pilar jembatan yang amblas. “Namanya Soil Investigasi atau penyelidikan tanah di lokasi yang runtuh itu nantinya akan melibatkan dari tim dari pusat untuk memastikan. Kita akan selidiki. Hari ini (kemarin, red) akan dilaporkan ke Dirjen, dan hari ini akan dibuat SK untuk meneliti atau mengivestigasi hal ini,” katanya.

Selanjutnya menutut dia,  ditambahnya dua titik di dua abodmnet atau kepala jembatan satu dan dua, untuk memastikan struktur tanah di lokasi tersebut,“Kami juga minta ukur elevasi struktur yang masih kokoh, untuk mengetahui apakah ada terjadi konsolidasi kepada pilar yang masih utuh, karena kami khawatir ini akan terjadi satu satuan waktu juga amblas lagi,” ujarnya kepada wartawan suarakalimantan.com.

Baca Juga:  Tak Kendor, TNI-Polri Terus Tegakkan Protokol Kesehatan Kepada Masyarakat

Yang penting juga, lanjut dia, pengguna jasa harus menyepakati suatu pernyataan untuk bertanggungjawab sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,“Bahwasanya kontraktor sudah menyatakan pertanggungjawaban dalam bentuk surat pernyataan menyanggupi untuk memperbaiki dan merekontruksi kembali, disaksikan oleh Kepala Dinas setempat.Disarankan juga kepada dinas terkait untuk sediakan jalur atau rute alternative,” ujarnya.

Dia menyebutkan pula, pihaknya sudah melihat secara fisik dan diketahui lebih tepatnya jembatan itu mengalami amblas, atau bahasa banjarnya tahantak.Namun jika melihat arus lalulintas di sana tidak padat dan tidak terlalu berat. “Kami sebagai Balai Jalan apabila sudah mengetahui penyebabnya secara pasti, maka akan membeberkan setelah adanya investigasi dan hasilnya akan disampaikan ke Dinas PU nantinya,” kata Reno.

Masih menurut Reno Ginto, sebetulnya pihak Dinas sudah tepat untuk memilih tiang pancang baja,”Kita perlu lakukan penelitian soal penyebab ini, dengan melibatkan ahli, kalau ahli turun sudah lengkap termasuk ahli geologi yang mengetahui kontruksi tanah. Kenapa tanah itu amblas, dan ini pertama kali terjadi. Hanya saja kalau konsolidasi yang menggambarkan ciri-ciri banyak dan biasa diketahui di tanah yang lunak,” kata dia.

Namun dia tidak mau membanding-bandingkan dengan anggaran DAK yang dihabiskan sebesar Rp 17,4 miliar sesuai atau terlalu banyak. “Nah kami tidak akan sampai ke sana, karena kami akan menilai dan menelaah apakah dan kenapa sampai bisa amblas,” kata Reno.

  1. Jurnalis : Gt. Rizali Noor
  2. Editor : Suhaimi
Dibaca 67 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top