Bupati Batola Bentuk TIM, Terkait Ambruknya Jembatan Penghubung Desa Bangkit Baru dan Desa Tanifah

suarakalimantan.com, Marabahan. Ambruknya badan jembatan beton senilai Rp 17,4 miliar lebih yang menghubungkan Desa Bangkit Baru dan Desa Tanipah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, membuat Bupati Barito Kuala, H Hasanuddin Murad SH, cepat merespons positif dengan membentuk tim investigasi.

Diketahui Proyek Pambangunan Jembatan senilai Rp 17.444.198.000 ini ambruk sekitar pukul 11.30 Wita, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke 72, Kamis (17/8/2017).

Saat ini Bupati Barito Kuala 2 Periode ini sudah membentuk tim investigasi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten dengan bertujuan dapat mengaudit pengerjaan konstruksi jembatan yang dikerjakan oleh Kontraktor PT Citra Bakumpai Abadi ini,” TIM investigasi sudah saya bentuk untuk meneliti konstruksi jembatan yang dananya berasal dari DAK Tambahan APBN-P 2015 itu,” katanya kepada wartawan.

Nantinya dalam bekerja tim investigasi akan menyurati Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI untuk minta bantuan teknis. Tim akan mengkaji apa penyebab ambruknya bangunan jembatan tersebut, ujar Hasanuddin Murad.

Selanjutnya ia memaparkan, tim investigasi akan bekerja mencari data teknis konstruksi dan kedalaman tiang pancang, sehingga kita akan mengetahui apa penyebab ambruknya jembatan tersebut. Dari data sementara yang didapatkan, pengerjaan tiang pancang yang ditengah dan badan jembatan pelaksanaaanya sudah sesuai SOP /Prosedur Teknis, jelas Bupati.

Maka dari itu, suami dari Noormiliyani binti Aberani Sulaiman itu meyakini, kontraktor sudah menggarap konstruksi jembatan sesuai spesifikasi proyek yang ditentukan sehingga ia berasumi konsultan pengawas dan perencana tidak mungkin serampangan ketika menggarap mega proyek jembatan yang ambruk ini. “Proyek jembatan itu resikonya tinggi, pengawasannya sangat ketat,” tegas Hasanudin Murad kepada wartawan.

Dari itu Hasanudin memaparkan, setelah jembatan ambruk, ia belum tahu apakah badan jembatan akan direkonstruksi atau membangun badan jembatan baru.”Kita menunggu hasil kajian investigasi teknis yang bekerja sejak hari 18 Agustus sampai 17 September 2017 ini,” tuturnya.

Baca Juga:  Tiga Tahun Marvel Mengidap Tumor Ganas Dibagian Wajah

Menurutnya lagi, rangka baja pasti ada di jembatan, tapi selama ini pihaknya terlalu sederhana bangun jembatan. “Ke depan, saya ingin jembatan-jembatan dilengkapi rangka baja di atasnya, jadi ada penahan agar lebih kuat,” kata Hasanuddin Murad.

Surat perintah tugas sudah saya terbitkan dengan nomor surat 094/1377/Umum/2017, kata Bupati, “surat ini untuk mengidentifikasi pemicu kerusakan jembatan”. Diketahui salinan surat itu, Bupati Barito Kuala ini menugaskan Inspektorat, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan bagian hukum Sekretariat Kabupaten Batola sebagai bagian dari tim investigasi.

Menurut Bupati Hasanuddin Murad ini, dia akan bersikap netral atas hasil tim investigasi. “Kalau kontraktor salah, ya harus bertanggung jawab. Kalau memang dipicu faktor alam, ya nanti kami lihat lagi,” ujar suami dari bupati terpilih 2017-2022 ini memaparkan kepada wartawan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Barito Kuala, Ir H Abdul Manaf menambahkan, saat ini pihaknya tengah mencari tahu penyebab ambruknya bangunan jembatan tersebut, “Semua data teknis yang berasal dari pihak proyek, konsultan, pihak pengawas sudah sampai ke Balai Besar Jalan Nasional,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara Direktur Utama PT Citra Bakumpai Abadi, H Rusman Aji mengaku heran dan bingung atas ambruknya bangunan proyek yabg dikerjakannya, “saya sangat bingung kok bisa ambruk, padahal pengerjaannya sesuai petunjuk dan spek yabg ditentukan, disamping itu setiap hari dalam pekerjaan itu mendapatkan pengawasan dari konsultan,” tukasnya kepada wartawan.

Pantauan awak media suarakalimantan.com, sementara warga masyarakat untuk melakukan penyeberangan PP Desa Bangkit Baru – Desa Tanifah Kecamatan Manfaatkan, Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan menggunakan perahu karet, dan kapal ferry yang merupakan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Kuala (Batola). ***
Jurnalis : Kastalani Ideris

Baca Juga:  Bupati Kotabaru Laksanakan Safari Ramadhan 1440 H. Pertama di Desa Margajaya

Editorial : Suhaimi SE

Dibaca 66 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top