suarakalimantan.com- Banjarmasin. rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) yang dilaksanakan pada 17 Juli 2017 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, sangat mengejutkan bagi pimpinan tinggi di tubuh PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalsel ini. Pasalnya keputusan rapat tersebut adalah untuk mengganti pucuk pimpinan direksi di Bank Kalsel yang baru dengan melanjutkan tugasnya sejak 25 Juli 2017 sampai tahun 2019 mendatang. Artinya para pejabat bank Kalsel yang dicopot itu hanya bertugas sampai pada 25 Juli 2017, bukan sampai tahun 2019.
Pantauan awak media ini dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) dihadiri seluruh pemegang saham yang diwakili para pejabat Pemprov Kalsel dan pejabat 13 kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan. Saat membahas laporan pertanggungjawaban akhir tahun 2017 Bank Kalsel. Prosesi perekrutan jajaran direksi baru juga melalui tahapan seleksi yang ketat dan mekanisme fit and proper test. Sedangkan, peserta yang diseleksi dari calon internal dan eksternal yang melibatkan dewan komisaris dan assessor profesional dari luar Bank Kalsel.
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa tersebut, pemimpin Bidang Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel, Izhar menegaskan, bahwa Bank Kalsel perlu berbenah diri dari sekarang guna memperkuat posisinya agar lebih gesit dalam merebut peluang. Dari itu maka dilaksanakan menyegarkan ditubuh bank Kalsel ini dengan mencopot Direktur Utama H Irfan dan digantikan oleh Dr Doddy Setyantoko masa bakti 2016-2019. Begitupula, Direktur Bisnis dan Usaha Syariah, Supian Noor digantikan oleh IGK Prasetya. Sedangkan, posisi Direktur Kepatuhan Bank Kalsel diisi oleh Widya Rumaja, dan untuk Direktur Operasional Bank Kalsel tetap posisinya dijabat oleh Yunita Martha.
Dalam penyegaran ini menurut Izhar mempertimbangan agar bank Kalsel ini berperan penting bagi pembangunan khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Karena jajaran direksi Bank Kalsel dituntut harus mampu dan serius dalam bekerjasama untuk bergerak menuju perubahan di bawah kendali pengurus baru dan direksi baru agar menjelma menjadi lokomotif Bank Kalsel dan program transformasi BPD menjadi bank umum, kuat, kompetitf dan kontributif, ujarnya. (TIM)