SUAKA – SAMARINDA, Akhirnya Tim Hantu Banyu yang bertugas membersihkan drainase di Kota Tepian
menemukan penyebab banjir di Fly over Air Hitam Samarinda.
Pantauan awak media ini, ternyata penyebab banjir tersebut adalah, di dapatkannya 200 karung berisi pasir, yang menyumbat drainase di Fly over tersebut.
Selain itu, Tim Hantu Banyu juga menemukan sedikitnya 1,5 truk kayu bekas limbah dari pembangunan Fly over yang merupakan penyebab menyumbat drainase.
Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, terjun dan menyaksikan langsung upaya pengangkutan karung berisi pasir dan kayu yang penyumbat drainase di daerah pembangunan Fly over tersebut. “Mulai Jum’at tadi saya selalu memantau pembersihan drainase ini,” kata Jaang, kepada wartawan suarakalimantan.com, Senin (17/7/2017)
Menurut dia, sedikitnya 200 karung pasir yang menyumbat drainase ini ditemukan, dan itu semua merupakan sisa pembangunan Fly over, ujar Jaang menjelaskan ketika diwawancarai beberapa wartawan.
Dari itu untuk pengecoran pembangunan Fly over, Walikota Samarinda ini meminta, kontraktor pelaksana harus membendung aliran air. “Kan tidak bisa dicor kalau tidak kering. Makanya, saat pembangunan itu, air dibendung pakai karung-karung ini,” ungkap Jaang.
Begitu juga dengan ditemukannya sekitar 1,5 truk kayu yang diperkirakan Jaang mencapai 5 kubik adalah bekas pembangunan Fly over. “Saya dapat laporan di lapangan ada 1,5 ret kayu kayu bagesting yang ada di dalam gorong gorong tidak dibuka sama pelaksana (pekerja proyek),” katanya.
Oleh karena itu, wajar saja masyarakat mengeluhkan dampak pembangunan Fly over yang mengakibatkan banjir. “Masyarakat sering bilang sebelum Fly over dibangun, tidak pernah banjir. Begitu ada Fly over, banjir, datang” kata Jaang.
Menurut Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, diangkutnya ratusan karung berisi pasir dan kayu tersebut, Insya Allah akan mengurangi banjir di bawah pembangunannya Fly over. Dan ini di buktikan, dengan datangnnya hujan kemarin hujan, namun banjir tidak datang lagi, katanya. (Helman/TIM)