SuaraKalimantan.Com — Kalsel // Sholat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim. Karena mendirikan sholat sama halnya dengan mendirikan tiang agama.
Sholat adalah kewajiban yang harus di kerjakan oleh seorang muslim, dan sifatnya mutlak tidak bisa di tawar lagi, selama seorang muslim masih hidup walau keadaannya sakit, susah, ketika safar dan kondisi lainnya, kewajiban ini harus selalu di kerjakan.
Allah SWT memerintahkan umatnya untuk menjalankan sholat fardhu dalam Al-Qur’an yang menghubungkan seseorang dengan Allah SWT. Perintah untuk sholat juga tercantum dalam surat Al-Isra ayat 78:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Mendirikan Sholat itu adalah sama halnya dengan mendirikan tiang agama, sehingga jika kita tidak melaksanakannya maka tiang tersebut akan roboh. Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi SAW bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
Artinya: “Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan sholat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973.)
Ada juga hadits yang menegaskan bahwa sholat menjadi pembeda antara seorang muslim dengan orang kafir. “Perjanjian antara kami dengan orang kafir adalah sholat. Barangsiapa yang meninggalkan sholat maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Selain hadits, perintah sholat fardhu juga dituangkan dalam Surat Hud ayat 114:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS Hud: 114).
Sholat berjamaah memiliki banyak keutamaan dan dinilai lebih baik ketimbang sholat sendiri. Keutamaan yang paling umum diketahui yaitu mendapatkan banyak pahala.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 102:
وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوٓا۟ أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا۟ فَلْيَكُونُوا۟ مِن وَرَآئِكُمْ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا۟ فَلْيُصَلُّوا۟ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا۟ حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُم مَّيْلَةً وَٰحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَن تَضَعُوٓا۟ أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا۟ حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
Sholat berjamaah memiliki banyak keutamaan dan dinilai lebih baik ketimbang sholat sendiri. Keutamaan yang paling umum diketahui yaitu mendapatkan banyak pahala.
Selain itu, masih banyak keutamaan diketika kita melakukan Sholat berjamaah dibanding Shalat sendiri, yaitu sebagai berikut :
- Pahala 27 Derajat
Melakukan sholat berjamaah akan mendapatkan ganjaran pahala sebanyak 27 kali lipat. Berbeda dengan melakukan sholat secara sendiri yang hanya mendapatkan 1 pahala kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya adalah :
“Sholatnya seseorang dengan berjamaah melebihi salat yang dikerjakannya sendiri sebanyak 27 derajat.” (HR. Muslim)
- Sholat Berjamaah Lebih Disukai Allah SWT
Seseorang yang melakukan sholat secara berjamaah lebih disukai oleh Allah SWT ketimbang yang melakukan sholat sendirian. Untuk itu, dianjurkan memilih masjid yang banyak jamaahnya sehingga keutamaan yang akan didapatkan juga berlimpah. - Dijaga dari Godaan Setan
Allah SWT menjanjikan mereka yang melakukan sholat secara berjamaah agar terlindung dari godaan setan yang terkutuk. Janji tersebut ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits.
Abu al-Darda’ berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah ada tiga orang yang di sebuah kota atau desa dimana sholat berjamaah tidak didirikan disana kecuali setan akan menguasai mereka, maka biasakanlah berjamaah sebab seekor serigala suka memangsa kambing yang sendirian.”
- Dibebaskan dari Api Neraka
Mereka yang menunaikan sholat secara berjamaah akan dibebaskan dari api neraka. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Barangsiapa yang sholat selama 40 hari secara berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka ditulis untuknya dua kebebasan, yakni kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat munafik.” (HR. Tirmidzi)
- Diampuni Dosa Dosanya yang Lalu
Keutamaan sholat berjamaah lainnya dibanding salat sendiri yaitu akan diampuni dosa dosa yang terdahulu. Saat kita mengucapkan kata ‘amin’ secara bersamaan dengan jamaah lainnya usai diucapkan oleh imam, bersamaan dengan ucapan aminnya para malaikat.
“Apabila imam telah mengucapkan, ‘ghairil maghdhuubi alaihim waladh dhaalliin’, maka ucapkanlah, ‘Amin’. Karena barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan ucapan aminnya para malaikat, niscaya akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sholat berjamaah ada adab-adab yang mesti diperhatikan baik untuk imam atau pun makmum.
Apa yang harus di perhatikan bagi seorang imam dalam Sholat?
Bagi imam, ketika Anda menjadi seorang imam, janganlah terlalu lama dan jangan panjang-panjang dalam bacaan sholatnya. Semisal Anda menjadi imam lalu membaca surat yang sangat panjang. Cukuplah membaca surat-surat pendek dalam Alquran.
Sebab seorang imam harus mengerti kondisi setiap makmumnya. Bisa jadi di antara yang menjadi makmum itu ada orang tua yang tidak kuat berdiri lama, ada yang sakit-sakitan, atau ada seorang pedagang, ada ibu-ibu yang mempunyai anak bayi, dan lainnya.
Jika imam memaksakan diri melaksanakan Sholat berjamaah dengan bacaan-bacaan surat yang sangat panjang dengan tidak memperhatikan kondisi makmum sejatinya imam tersebut sedang menzalimi makmumnya.
Dan boleh jadi makmum itu tidak akan akan bersedia lagi berjamaah karena lamanya imam memimpin sholat berjamaah.
Oleh karena itu bagi imam selain harus berilmu dan memiliki rasa takut kepada Allah SWT juga harus mengetahui kondisi makmumnya.
Berbeda jika Sholat dilakukan sendiri. Semisal ketika Sholat sunah. Maka boleh untuk memperpanjang bacaan Sholat seperti membaca surat Al Baqarah dari awal hingga akhir atau pun lainnya, sebagaimana hadits Nabi Muhammad ﷺ:
وَكَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى الْأَئِمَّةَ عَنِ التَّطْوِيْلِ بِالنَّاسِ وَيَقُولُ اِذَاصَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَاِنَّ فِيْهِمُ الضَّعِيْفَ وَالسَّقِيْمَ وَالْكَبِيْرَ وَذَاالْحَاجَةِ فَاِذَاصَلَّى لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَاشَاءَ. وَكَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَفِّفُ الصَّلَاةَ مَعَ اِتْمَامِهَا.
“Nabi Muhammad ﷺ melarang kepada para imam memperpanjang bacaan (sholatnya) ketika dengan orang-orang (berjamaah). Nabi bersabda, “Ketika salah seorang dari kamu sholat untuk mengimami orang-orang maka ringankanlah. Karena sesungguhnya di antara orang-orang itu ada orang yang lemah, ada yang sakit, ada yang tua, ada yang mempunyai hajat. Apabila sholat sendiri, maka panjangkanlah sesukanya. Dan Rasulullah ﷺ itu meringankan sholat jamaah, serta menyempurnakannya.”
Kesimpulannya Sholat berjamaah sangat banyak Fadhilah nya daripada Sholat sendirian.
Ditulis oleh : Sayyid Aspihani bin Ideris Assegaf